SentraClix

Kamis, 03 Februari 2011

25 Karakteristik Pengusaha Sukses

Apakah Anda memiliki apa yang dibutuhkan untuk melalui resesi? Berikut adalah ciri yang dimiliki oleh pengusaha rumahan untuk melalui saat yang sulit:

Artikel ini dikutip dari ‘Ultimate Home Based Business Handbook’, oleh James Stephenson, tersedia di Entrepreneur Press.

Terlepas dari definisi sukses Anda, ada sejumlah karakteristik umum yang dimiliki oleh pengusaha sukses. Anda bisa memberikan tanda centang di masing-masing karakteristik yang mungkin Anda miliki. Melalui cara ini, Anda bisa melihat bagaimana Anda menyusunnya. Meskipun Anda tidak memiliki semua karakteristik ini, Anda tidak perlu cemas. Kebanyakan bisa dipelajari dengan praktek dan dengan mengembangkan mental pemenang, terlebih jika Anda menentukan tujan dan Anda terapkan pada diri sendiri, melalui perencanaan stratejik, untuk mencapai sasaran dalam tahapan yang terukur.

Yang Harus Dimiliki Bisnis Rumahan

Seperti kegiatan lainnya yang Anda kerjakan, ada beberapa keharusan yang dibutuhkan agar sukses dalam aktivitas yang dipilih. Untuk bisa berkendara di tempat umum secara legal, seseorang harus memiliki SIM; agar menang dalam pertandingan, harus berlatih dan berlatih; agar bisa pensiun dengan nyaman, seseorang harus menjadi investor yang berpengetahuan dan secara aktif berinvestasi untuk masa pensiunnya. Jika tujuan Anda adalah sukses dalam berbisnis, maka formulanya tidak jauh berbeda. Ada beberapa keharusan yang harus dikembangkan, diterapkan, dan dikelola secara penuh untuk kesuksesan bisnis Anda. Ada banyak keharusan dalam bisnis, tapi artikel ini hanya membahas beberapa yang saya yakini merupakan keharusan, yang lebih penting yang dibutuhkan saat memulai, menjalankan dan menumbukan profit usaha rumahan.

1. Lakukan apa yang Anda nikmati

Apa yang Anda dapatkan dari bisnis dalam bentuk kepuasan pribadi, pendapatan finansial, stabilitas dan kenikmatan adalah nilai yang akan Anda tempatkan dalam bisnis Anda. Jadi, jika Anda tidak menikmati apa yang Anda kerjakan, maka kemungkinan akan tercermin dalam keberhasilan bisnis Anda –atau kesuksesan Anda berikutnya. Nyatanya, jika Anda tidak menikmati apa yang Anda kerjakan, peluangnya Anda tidak akan sukses.

2. Bekerja dengan serius

Anda tidak bisa berharap untuk efektif dan sukses dalam bisnis kecuali Anda benar-benar yakin dengan bisnis dan produk atau jasa yang Anda jual. Terlalu banyak pengusaha rumahan yang gagal menjalankan bisnisnya dengan cukup serius, mudah beralih dan tidak termotivasi dan mempertajam indera penciuman mereka. Mereka juga menjadi santapan mereka yang memandang bisnis rumahan dengan sebelah mata karena mereka tidak bekerja di gedung perkantoran, toko, atau pabrik. Sedikit yang melakukan dengan skeptis, tahu bahwa sejumlah orang yang bekerja dari rumah, dan menghasilkan pendapatan tahunan yang bagus, telah melonjak di beberapa tahun terakhir ini.

3. Merencanakan segala sesuatunya

Merencanakan setiap aspek bisnis rumahan Anda bukan saja merupakan suatu keharusan, tapi juga membangun kebiasaan yang harus dikembangkan, diterapkan, dan dipelihara oleh pengusaha. Perencanaan bisnis sangat penting karena mengharuskan Anda menganalisa setiap situasi bisnis, melakukan riset dan mengumpulkan data, serta membuat kesimpulan yang berdasarkan fakta yang didapatkan dari riset. Perencanaan bisnis juga sebagai fungsi kedua, dimana tujuan Anda dan bagaimana mencapainya, diatas kertas. Anda bisa menggunakan rencana yang Anda buat baik sebagai peta yang Akan membawa Anda dari titik A ke Z serta sebagai pengukur kesuksesan masing-masing rencana individu atau segmen dalam rencana.

4. Mengelola uang dengan bijak

Alur kas adalah denyut nadi setiap bisnis apapun. Anda membutuhkannya untuk membeli inventori, membayar jasa, mempromosikan dan memasarkan bisnis Anda, memperbaiki dan menempatkan alat dan perlengkapan, dan menggaji diri Anda sendiri sehingga Anda bisa tetap melanjutkan pekerjaan. Karena itu, semua pengusaha rumahan harus menjadi manajer keuangan yang bijak untuk memastikan alur kas tetap berjalan dan tagihan terbayarkan. Ada dua aspek manajemen keuangan yang bijak:

  1. Uang yang Anda terima dari klien sebagai pertukaran barang atau jasa yang Anda sediakan (pendapatan)
  2. Uang yang Anda keluarkan untuk inventori, supplai, upah, dan item lain yang dibutuhkan untuk operasional bisnis Anda.(pengeluaran)

5. Meminta penjualan

Pengusaha rumahan harus selalu ingat bahwa kegiatan pemasaran, periklanan, atau promosi tidak bermanfaat, terlepas dari seberapa cerdas, mahal, atau dibidik dengan tepatnya mereka, kecuali satu hal sederhana yang diselesaikan – meminta penjualan. Ini tidak menjelaskan bahwa menjadi sales yang hebat, advertising copywriting atau ahli hubungan masyarakat bukan aset yang besar dalam bisnis Anda. Namun, keterampilan ini tidak ada artinya jika Anda tidak secara aktif meminta orang membeli apa yang Anda jual.

6. Ingatlah pelanggan

Bisnis rumahan Anda bukanlah produk atau jasa yang Anda jual. Bisnis rumahan bukanlah harga yang Anda kenakan untuk barang dan jasa. Bisnis rumahan bukanlah soal persaingan dan bagaimana Anda mengalahkannya. Bisnis Anda adalah pelanggan, atau klien, periode. Bagaimanapun, pelanggan Anda adalah mereka yang memutuskan apakah bisnis Anda akan booming atau hancur. Apapun yang Anda lakukan dalam bisnis harus fokus pada pelanggan, termasuk kebijakan, garansi, pembayaran, jam kerja, presentasi, iklan dan promosi dan website. Sebagai tambahan, Anda harus tahu dengan baik siapa pelanggan Anda.

7. Menjadi pendorong-diri

Salah satu mitos terbesar mengenai kesuksesan personal atau bisnis, adalah kemampuan personal, produk atau jasa yang akan ditemukan dan diakui oleh masyarakat yang mungkin menghalangi orang lain untuk membeli apa yang Anda jual. Tapi bagaimana ini bisa terjadi jika tidak seorangpun yang tahu siapa Anda, apa yang Anda jual dan mengapa mereka harus membelinya?

Promosi-diri adalah salah satu alat marketing yang paling penting, tapi paling gagal dipakai dimana mayoritas pengusaha langsung mengabaikannya.

8. Rancangan citra bisnis yang positif

Semua Anda miliki kecuali momen yang terlewatkan untuk membuat kesan yang positif dan diingat oleh orang yang Anda ajak berbisnis. Pengusaha rumahan harus keluar dari cara mereka dan selalu berupaya merancang citra bisnis yang paling profesional. Mayoritas pengusaha rumahan merasa tidak perlu membuat kantor atau toko atau showroom yang elegan untuk membuat prospek dan pelanggan kagum dan terkesan. Alih-alih, mereka harus mengandalkan pencintraan, kreatifitas dan memperhatikan detil terkecil saat membuat dan memelihara citra yang positif bisnis rumahan mereka.

9. Kenali pelanggan Anda

Salah satu fitur terbesar dan competitive edge yang paling signifikan dari pengusaha rumahan yang bisa mengalahkan pesaing besar adalah dia mampu memberikan perhatian yang personal. Anda bisa menyebutnya dengan reaksi teknologi tinggi, tapi pelanggan bosan dan jenuh mendengarkan informasi mereka ada di suatu tempat di komputer dan harus di retrieve, atau diharuskan memasukkan sederet angka yang pada akhirnya sampai di departemen yang tepat hanya untuk mendengarkan voice mail—dimana mereka tidak pernah ditelpon kembali.

Pengusaha rumahan bisa menjawab telepon, kenal dengan pelanggan mreka, memberikan perhatian personal dan memenangkan bisnis dengan melakukan hal tersebut. Ini adalah fakta yang diteliti dimana kebanyakan bisnis (80 %) datang dari pelanggan yang kembali daripada pelanggan baru. Karena itu, bersamaan dengan menarik pendatang baru, semakin banyak yang Anda lakukan untuk mendekati pelanggan, Anda akan melakukannya dengan lebih baik di jangka panjang dan memberikan perhatian personal adalah hal yang paling dihargai dan diingat di dunia dengan teknologi yang canggih ini.

10. Tingkatan lahan permainan dengan teknologi

Anda harus menghindari untuk terjebak lebih jauh dalam dunia teknologi, tapi Anda juga harus tahu bagaimana memanfaatkannya. Salah satu aspek internet yang paling mengagumkan adalah satu atau dua orang yang menjalankannya dari basement bisa memiliki website yang hebat seperti layaknya perusahaan bernilai $50 juta, dan tidak seorangpun yang tahu perbedaannya. Pastikan Anda terus mengejar teknologi tinggi selama itu sesuai dengan kebutuhan Anda. Teknologi terbaik adalah yang membantu Anda, bukan untuk membuat orang lain terkesan.

11. Membangun tim bisnis jempolan

Tidak seorangpun yang bisa membangun bisnis yang sukses seorang diri. Ini adalah tugas yang membutuhkan tim yang memiliki komitmen seperti Anda terhadap bisnis dan kesuksesannya. Tim bisnis Anda bisa mencakup anggota keluarga, teman, supplier, aliansi bisnis, karyawan, sub-kontraktor, industri dan asosiasi bisnis, pemerintahan lokal dan komunitas. Tentu anggota tim yang paling penting adalah pelanggan atau klien Anda. Beberapa atau banyak dari mereka yang akan mengatakan bagaimana bisnis Anda akan berjalan dan mempertaruhkan masa depan bisnis Anda.

12. Dikenal sebagai ahli

Saat Anda memiliki masalah yang harus dipecahkan, Anda mencari nasehat orang lain atau mencari seorang ahli di bidangnya untuk membantu memecahkan masalah Anda? Tentu saja, Anda menginginkan informasi yang paling akurat dan mendapatkan pendampingan. Anda biasanya mencari bantuan ahli untuk memecahkan masalah. Anda memanggil tukang ledeng saat keran air panas bocor, agen real estate ketika menjual rumah atau dokter gigi jika gigi Anda sakit. Karena itu, ini hanya mengarah pada alasan dimana Anda dikenal sebagai ahli dalam bisnis Anda, semakin banyak orang yang mencari Anda untuk mendapatkan keahlian Anda, menciptakan lebih banyak penjualan dan peluang referral. Dampaknya, dikenal sebagai ahli adalah memiliki gaya lain untuk mendapatkan prospek bisnis baru, begitu juga sebaliknya. Alih-alih menemukan orang baru dan berkwalitas untuk menjual, orang-orang ini mencari keahlian Anda.

13. Menciptakan keuntungan kompetitif

Bisnis rumahan harusnya memiliki proposisi penjualan yang unik. Ini lebih dari sekedar pertanyaan basa-basi menanyakan pertanyaan penting ,"Mengapa orang memilih berbisnis dengan Anda atau membeli produk atau jasa Anda dibandingkan berbisnis dengan kompetitor dan membeli produk atau jasanya?" Dengan kata lain, aspek atau kombinasi aspek apa yang memisahkan bisnis Anda dari persaingan? Apakah layanan yang lebih baik, garansi yang lebih lama, pemilihan yang lebih baik, pilihan pembayaran yang lebih fleksibel, harga terendah, layanan personal, layanan pelanggan yang lebih baik, pengembalian yang lebih baik dan kebijakan pengembalian atau gabungan dari beberapa hal tersebut ?

14. Investasikan dalam diri Anda

Pengusaha papan atas membeli dan membaca buku-buku, majalah bisnis dan marketing, laporan, jurnal, newsletter, website dan publikasi industri, menyadari bahwa sumber-sumber ini akan meningkatkan pemahaman bisnis mereka serta fungsi dan ketrampilan marketing. Mereka bergabung dengan asosiasi bisnis, dan menjalin jaringan dengan pebisnis lain yang terampil untuk belajar rahasia sukses mereka dan membantu mereka menentukan tujuan dan sasaran mereka. Pebisnis top menghadiri seminar bisnis dan marketing, workshop dan pelatihan, meski mereka sudah menguasai masalah tersebut. Mereka melakukannya karena mereka tahu bahwa pendidikan adalah proses yang berkelanjutan. Selalu ada cara untuk melakukan dengan lebih baik, waktu yang sedikit, dengan upaya yang lebih sedikit. Pendeknya, pengusaha papan atas tidak pernah berhenti menginvestasikan alat pemasaran yang paling ampuh, efektif, dan terbaik untuk dirinya.

15. Bisa diakses

Kita hidup dalam waktu dimana kita mengharapkan makan siang siap saji di drive-thru siap dalam beberapa menit, laundry siap diambil di hari yang sama, uang yang ada di ATM dan pizza diantar dalam waktu 30 menit atau gratis. Anda melihat pola yang berkembang-Anda harus membuatnya semudah mungkin bagi orang yang berbisnis dengan Anda, terlepas dari bisnis rumahan yang Anda jalankan.

Anda harus menyadari kenyataan bahwa hanya sedikit orang yang mau bekerja keras, keluar dari jalur, atau merasa tidak nyaman demi memberikan Anda uang yang mereka dapatkand dengan susah-payah. Mempermudah orang lain untuk berbisnis dengan Anda artinya Anda harus bisa diakses dan memiliki pengetahuan terhadap produk atau jasa Anda. Anda harus bisa memberikan apa yang diinginkan pelanggan, ketika mereka menginginkannya.

16. Membangun reputasi yang kokoh

Tidak diragukan lagi, reputasi yang baik adalah salah satu aset yang paling tangible dan bisa dijual oleh pengusaha rumahan. Anda tidak bisa hanya sekedar membeli reputasi yang baik; ini adalah sesuatu yang Anda hasilkan dengan memenuhi janji Anda. Jika Anda berjanji mengirimkan barang ke pelanggan hari Rabu, tidak alasan bagi Anda untuk tidak mengirimkannya. Jika Anda menawarkan untuk memperbaiki sesuatu, Anda harus melakukannya dengan baik. Konsistensi atas apa yang Anda tawarkan adalah faktor kunci lainnya. Jika Anda tidak bisa memberikan jasa (dan produk) dengan level yang sama pada klien secara teratur, mereka tidak punya alasan untuk mempercayai Anda…dan tanpa kepercayaan, Anda tidak akan memiliki reputasi yang baik.

17. Menjual benefit

Memaksakan fitur produk untuk pengusahaa yang tidak berpengalaman atau calon pengusaha. Menjual benefit terkait dengan memiliki dan menggunakan produk atau jasa yang Anda bawakan adalah fokus bagi sales professional dimanapun untuk menciptakan keinginan membeli dan menjual, menjual lebih banyak, dan lebih sering menjual lebih banyak pada pelanggannya. Iklan, presentasi sales, dan material marketing yang dicetak, kemasan produk, website, newsletter, pameran dagang adalah hal penting. Setiap waktu dan media yang digunakan untuk berkomunikasi dengan target audien harus menjual benefit yang terkait dengan memiliki produk atau menggunakan jasa Anda.

18. Keterlibatan

Selalu keluar dari jalan Anda untuk terlibat dalam komunitas yang mendukung bisnis Anda. Anda bisa melakukan ini dengan banyak cara, seperti terjun dalam kegiatan amal lokal atau food bank, terlibat dalam mengorganisir event komunitas, dan politik lokal. Anda bisa bergabung dengan kumpulam dan kelompok yang berkonsentrasi pada program dan kebijakan yang disusun untuk meningkatkan komunitas lokal. Ini adalah fakta dimana orang senang berbisnis dengan orang yang mereka kenal, sukai dan respek, dan dengan orang yang melakukan banyak hal untuk membantu mereka sebagai anggota komunitas.

19. Menarik perhatian

Pengusaha kecil tidak bisa membuang waktu, uang dan energi untuk kegiatan promosi yang ditujukan untuk membangun kesadaran melalui jangka panjang, pembukaan yang berulang. Jika Anda melakukannya, peluangnya adalah Anda akan bangkrut jauh sebelum tujuan ini tercapai. Alih-alih, setiap kegiatan promosi yang Anda lakukan, harus bisa menghasilkan uang untuk kantong Anda sehingga Anda bisa meneruskan untuk menarik perhatian yang lebih banyak dan membuat bisnis Anda tumbuh.

20. Menguasai seni negosiasi

Kemampuan untuk bernegosiasi secara efektif merupakan ketrampilan yang harus dikuasai oleh setiap pengusaha. Mungkin ini hal terpenting nomor dua yang harus dimiliki oleh bisnis rumahan. Dalam bisnis, ketrampilan negosiasi digunakan setiap hari. Selalu ingat bahwa menguasai seni negosiasi artinya ketrampilan Anda diterapkan untuk mendapatkan kondisi win-win. Pengaturan win-win berarti setiap orang yang terlibat merasa mereka telah menjadi pemenang, yang merupakan dasar untuk membangun hubungan jangka panjang dan bisnis yang lebih menguntungkan.

21. Mendesain tempat kerja untuk sukses

Rencanakan dan desain tempat kerja Anda di rumah dengan seksama untuk memaksimalkan kinerja dan produktivitas personal, dan jika dibutuhkan, untuk menunjukkan profesionalisme bagi klien yang datang. Jika memungkinkan, tahan keinginan untuk mengubah sudut ruang tamu atau tempat tidur Anda menjadi kantor. Idealnya, Anda menginginkan ruang yang terpisah dengan pintu tertutup yang memisahkan kegiatan bisnis dan anggota keluarga, setidaknya saat jam kerja. Teras, basement atau garasi biasanya digunakan sebagai kantor dalam rumah. Jika ini tidak memungkinkan, Anda harus menemukan cara untuk mengubah ruangan dengan partisi atau mengerjakan pekerjaan Anda saat tidak ada orang dirumah.

22. Menjaga keteraturan

Kunci untuk tetap terorganisir bukanlah jenis file apa yang Anda miliki atau apakah Anda menumpuk kertas di atas meja, tapi tentang mengelola bisnis Anda. Memiliki sistem untuk melakukan banyak hal. Karena itu, Anda ingin membuat rutinitas dimana Anda bisa menyelesaikan pekerjaan sebanyak mungkin, atau selama tiga jam untuk bisnis part-time atau tujuh hingga sembilan jam untuk full-timer. Faktanya, Anda harus mengembangkan sistem dan rutinitas untuksetiap kegiatan bisnis. Hal-hal kecil seperti membuat to-do list di akhir hari kerja dalam sehari, atau dalam seminggu, akan membantu Anda mendahulukan tugas terpenting. Menciptakan kalender tunggal untuk memulai kerja, bukan tugas untuk menggandakan tugas atau pekerjaan, juga akan memastikan tugas terselesaikan sesuai jadwal dan janji yang dipenuhi. Memasukkan keluarga dan aktivitas personal kedalam kalender Anda jiga penting sehingga Anda bisa bekerja dan merencanakan dari kalender tunggal.

23. Waktu luang

Godaan untuk bekerja disepanjang waktu adalah hal nyata bagi beberapa pengusaha rumahan. Namun, Anda tidak punya manajer yang mengingatkan saatnya Anda pulang karena mereka tidak mampu membayar lembur. Setiap orang yang bekerja dari rumah harus meluangkan waktu untuk menetapkan jadwal kerja yang meliputi waktu untuk meregangkan kaki Anda dan beristirahat makan siang, serta beberapa hari kerja dan menjadwalkan liburan. Membuat jadwal setelah Anda membuat komitmen untuk memulai bisnis rumahan. Tentu saja, jadwal Anda haruslah fleksibel. Sediakan waktu bagi diri Anda selama satu atau dua jam. Bekerja sepanjang waktu dan tidak beristirahat akan membuat Anda kelelahan dan layanan pelanggan yang buruk tidaklah diinginkan pelanggan.

24. Membatasi jumlah usaha

Sulit bagi kebanyakan pengusaha untuk tidak melakukan pendekatan yang ditawarkan. Mereka ingin melakukan dan menangani tugas sebanyak mungkin dalam bisnis mereka. Kemampuan untuk multitasking, nyatanya, adalah ciri umum yang dibagi oleh pengusaha sukses. Namun, sesekali Anda harus berhenti dan mereview hari itu untuk menentukan apa yang menjadi minat terbaik dalam bisnis dan diri Anda untuk jangka waktu yang lama. Kebanyakan pengusaha sukses akan mengatakan pada Anda pada saat mereka memulainya, mereka tahu dimana kelebihan mereka dan tugas apa yang didelegasikan ke orang lain.

25. Tindak lanjut secara konstan

Kontak yang konstan, tindak lanjut dengan pelanggan, prospek dan aliansi bisnis merupakan mantra bagi setiap pengusaha rumahan yang baru atau sudah mapan. Tindak-lanjut yang konstan dan konsisten memungkinkan Anda untuk merubah prospek menjadi pelanggan, meningkatkan nilai penjualan dan frekwensi membeli dari pelanggan yang sudah ada, dan membangun hubungan bisnis yang lebih kuat dengan supplier dan tim bisnis inti. Tindak-lanjut penting untuk daftar pelanggan Anda, seperti pekerjaan real yang dimulai setelah penjualan. Mudah untuk menjual produk atau jasa, tapi diperlukan kerja keras untuk mempertahankan pelanggan dan membuat mereka kembali lagi.

Oleh: James Stephenson adalah konsultan bisnis rumahan dengan pengalaman lebih dari 15 tahun di bidang bisnis dan marketing. Penulis beberapa buku populer, termasuk majalah Entrepreneur Ultimate Startup Directory dan Ultimate Small Business Marketing Guide, both available from Entrepreneur Press.

Sumber: www.entrepreneur.com

Diterjemahkan oleh: Iin – Tim Pengusa

 

Baca Selanjutnya..

Rabu, 02 Februari 2011

Nasehat Berharga Kepada Setiap Pedagang

Oleh Ustadz Abu Muawiyah hafizhahullah

Alhamdulillah, kami memuji-Nya, memohon pertolongan dari-Nya, dan memohon ampunan kepada-Nya. Saya bersaksi bahwa tidak ada sembahan yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu baginya dan saya juga bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Shalawat dan salam yang berlimpah atas beliau dan atas seluruh pengikut beliau. Amma ba’du:

Sesungguhnya mencari harta adalah perkara yang disyariatkan. Rabb kita -Azza wa Jalla- berfirman di dalam kitab-Nya yang mulia, “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: Wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (Ali-Imran: 14)

Dan Allah Ta’ala berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian saling memakan harta sesama kalian dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kalian.” (An-Nisaa`: 29)[1]

Maka pada ayat-ayat ini, Allah -Subhanahu wa Ta’ala- menjelaskan disyariatkannya mencari harta. Hanya saja dalam pelaksanaanya harus memperhatikan beberapa perkara. Di antara perkara terpenting yang wajib untuk diperhatikan adalah:

Hendaknya harta diperoleh dari jalan yang halal.

Allah -Subhanahu wa Ta’ala- berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepada kalian dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kalian menyembah.” (Al-Baqarah: 172)

Mencari harta yang halal, di dalamnya terdapat berkah. Dalam Ash-Shahihain rdari hadits Hakim bin Hizam t, bahwa Nabi  bersabda:

“Penjual dan pembeli masih boleh melakukan khiyar sepanjang keduanya belum berpisah. Jika keduanya jujur dan menjelaskan (aib masing-masing), maka akan transaksi jual beli mereka akan diberkahi untuk mereka berdua. Tapi jika keduanya berdusta dan menutupi (aib barang), maka berkah transaksi jual beli mereka berdua akan dihapuskan.”

Rabb kita -Subhanahu wa Ta’ala- berfirman dalam kitab-Nya yang mulia, “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatan mereka.” (Al-A’raf: 96)

Setiap orang yang berilmu dan mengetahui tidak akan ragu bahwa firman Allah, “Beriman dan bertakwa,” mencakup dalam hal mencari rezeki dan mencakup seluruh aktifitas kehidupan. Maka barangsiapa yang beriman dan bertakwa kepada Allah dalam caranya mencari rezeki, serta pada apa (harta) yang dia datangi atau yang dia tinggalkan, maka Allah akan memberkahi kehidupannya, rezekinya, keluarganya, hartanya, agamanya, dan dunianya.

Sesungguhnya mencari harta yang halal termasuk di antara sebab terkabulkannya doa di sisi Allah -Azza wa Jalla-, sementara harta yang haram termasuk di antara sebab ditolaknya doa. Imam Muslim telah meriwayatkan dalam Shahihnya  bersabda:rdari hadits Abu Hurairah t beliau berkata, Rasulullah

“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah Mahabaik dan tidak menerima kecuali yang baik. Sesungguhnya Allah memerintahkan kaum mukminin dengan apa yang Dia telah perintahkan kepada para rasul, Allah berfirman, “Wahai para rasul, makanlah dari yang baik-baik dan beramal salehlah, sesungguhnya Saya Maha Mengetahui apa yang kalian perbuat.” (Al-Mukminun: 51dan Allah berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, makanlah yang baik-baik dari yang Kami rezekikan kepada kalian.” (Al-Baqarah: 172) Kemudian beliau menyebutkan seseorang yang tengah mengadakan perjalanan jauh, rambutnya acak-acakan, dan kakinya berdebu. Dia menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berdoa, “Wahai Rabbku, wahai Rabbku,” sementara makanannya adalah haram, minumannya adalah haram, pakaiannya adalah haram, dan dia diberi makan dari yang haram, maka bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan.”

Wahai para pedagang muslim, sesungguhnya kalian (juga bisa) tertimpa penyakit, kalian butuh kepada Allah, kalian (juga bisa) merasakan kesedihan, dan apa yang menimpa manusia juga (bisa) menimpa kalian, sementara kalian sangat membutuhkan Rabbul alamin -Subhanahu wa Ta’ala- agar Dia mau mengabulkan doa kalian, bahkan dalam setiap urusan kalian.

Harta yang khabits tidak ada berkahnya, tidak pada makanan, tidak pada minuman, tidak pada pakaian, tidak mendatangkan berkah kepada anak, tidak kepada hati, dan tidak pula kepada kesehatan. Telah tsabit dalam hadits yang Imam Ahmad dan selainnya riwayatkan dari hadits Jabir bin Abdillah t bahwa Nabi  bersabda:r

“Wahai Ka’ab bin Ujrah, sesungguhnya tidak akan masuk surga daging yang tumbuh dari sesuatu yang haram, neraka lebih pantas untuknya.”

Maka jangan sampai kamu merasa senang dengan sesuatu yang haram, karena sesungguhnya dia adalah siksaan bagi pemiliknya. Rabb kita Subhanahu berfirman, “Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi) harta benda dan anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia, dan kelak akan melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam keadaan kafir.” (At-Taubah: 55)

Ini berlaku bagi orang yang kafir dan juga orang yang fajir (muslim yang berdosa), karena dia akan mendatangkan kesulitan demi kesulitan, dia tidak akan mendapatkan manfaat walaupun dia bersedekah dengannya, dan Allah tidak akan menerimanya. “Sesungguhnya Allah Mahabaik dan tidak menerima kecuali yang baik.”

Semua orang yang kamu beri makan dari sesuatu yang haram maka akan menanggung dosa-dosa mereka pada hari kiamat. Allah -Azza wa Jalla- berfirman, “(Ucapan mereka) menyebabkan mereka memikul dosa-dosanya dengan sepenuh-penuhnya pada hari kiamat, dan sebahagian dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikit pun (bahwa mereka disesatkan). Ingatlah, amat buruklah dosa yang mereka pikul itu. ” (An-Nahl: 25)

Perkara yang kedua: Waspadalah kalian -wahai para pedagang- dari fitnah harta. Karena sesungguhnya Allah -Azza wa Jalla- berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara isteri-isteri dan anak-anak kalian ada yang menjadi musuh bagi kalian, maka berhati-hatilah kalian terhadap mereka. Dan jika kalian memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya harta-harta dan anak-anak kalian hanyalah cobaan (bagimu), di sisi Allah-lah pahala yang besar. ” (At-Taghabun: 14-15)

Maka harta adalah fitnah (ujian). Telah tsabit dari hadits Ka’ab bin Iyadh t,  bersabda:rbahwa Nabi

“Setiap umat mempunyai fitnah dan fitnah umatku adalah harta.”

Juga tsabit dari hadits Ka’ab bin Malik t dari Nabi t, bahwa beliau bersabda:

“Tidaklah dua srigala yang sedang kelaparan dan dimasukkan ke dalam kandang kambing, lebih merusak daripada merusaknya keserakahan (seseorang) terhadap kedudukan dan harta terhadap agamanya.”

Wahai sekalian muslim, waspadalah kalian dari fitnah harta. Imam Muslim meriwayatkan dalamShahihnya dari hadits Abu Sa’id Al-Khudri t bahwa  bersabda:rNabi

“Sesungguhnya dunia itu manis kehijau-hijauan, dan sesungguhnya Allah menjadikan kalian berkuasa di atasnya, lalu melihat apa yang kalian perbuat. Maka takutlah kalian terhadap (fitnah) dunia dan takutlah kalian terhadap (fitnah) wanita, karena sesungguhnya fitnah pertama yang menimpa Bani Israil adalah dalam hal wanita.”

Waspadalah dari sifat tamak, karena Allah -Azza wa Jalla- telah mengecualikan orang-orang yang saleh dari sifat takut (kehilangan dunia) ini, dan Dia menjelaskan bahwa tamak merupakan sifat orang-orang yang tidak mempunyai wara’ dan agama yang kuat, sifatnya orang-orang kafir dan pelaku maksiat dari kaum muslimin, karenanya engkau mendapati tamak sungguh telah membuat dirinya gelisah. Dalam Ash-Shahih dari hadits Ibnu Abbas  bersabda:rt, bahwa Nabi

“Seandainya anak Adam mempunyai satu lembah emas, niscaya dia akan senang kalau dia mempunyai dua lembah. Seandainya dia mempunyai dua lembah, niscaya dia akan senang kalau dia mempunyai (lembah) yang ketiga. Tidak akan ada yang bisa memenuhi mulutnya kecuali tanah, dan Allah menerima taubat dari orang yang mau bertaubat.”

Wahai para pedagang, waspadalah dari gaya hidup bermewah-mewahan dan bersifat boros. Rabbul Izzah berfirman, “Dan janganlah kalian menghambur-hamburkan (harta), sesungguhnya Dia (Allah) tidak mencintai orang-orang yang menghambur-hamburkan (harta).” (Al-A’raf: 31)

Jika Allah menganugrahkan harta kepada kalian maka janganlah kalian menjadikannya pada selain tempatnya, sehingga kalian meletakkan bukan pada letaknya. Karena sesungguhnya pada hari kiamat, kalian akan ditanya tentangnya, maka persiapkanlah jawaban untuk pertanyaan itu. Telah tsabit dari Ibnu Mas’ud, rAbu Barzah, dan Muadz bin Jabal, dari seluruh jalan ini bahwa Nabi  bersabda:

“Kaki anak Adam tidak akan tergelincir (bergerak) pada hari kiamat dari sisi Rabbnya, sampai dia ditanya tentang lima perkara: Tentang umurnya, dimana dia menghabiskannya. Tentang masa mudanya, kemana dia mengusangkannya. Tentang hartanya, darimana dia mendapatkannya dan kemana dia menginfakkannya (mengeluarkannya). Apa yang dia telah amalkan dari apa yang dia ketahui.”

Rabb kita berfirman, “Bermegah-megahan telah melalaikan kalian, sampai kalian masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kalian akan mengetahui (akibat perbuatan kalian itu), dan janganlah begitu, kelak kalian akan mengetahui. ” (At-Takatsur: 1-4) sampai firman-Nya, “Kemudian kalian pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kalian megah-megahkan di dunia itu).”(At-Takatsur: 8)

Ini jika kenikmatannya berasal dari yang halal, maka bagaimana kiranya jika dia berasal dari yang haram? Bagaimana kiranya jika dia berasal dari kecurangan? Bagaimana kiranya jika dia berasal dari hasil menjual khamar? Bagaimana kiranya jika dia berasal dari hasil riba? Ini adalah termasuk di antara dosa-dosa besar!

Kebanyakan pedagang menganggap hartanya yang dia simpan di bank-bank ribawi (konvensional) akan mendatangkan keuntungan baginya. Demi Allah, janganlah kalian bergembira dengan harta ini, karena sungguh kalian telah menantang perang Rabbul alamin. Allah Subhanahu berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kalian orang-orang yang beriman. Maka jika kalian tidak mengerjakannya (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangi kalian. Dan jika kalian bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagi kalian pokok harta kalian. Kalian tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.” (Al-Baqarah: 278-279)

Riba adalah kerugian yang berlipat-lipat, bukan keuntungan sama sekali. Telah  bahwa beliau bersabda:rtsabit dari Nabi

“Tidak ada seorang pun yang memperbanyak melakukan riba, kecuali urusannya akan berakhir kepada nilai yang sedikit.”

Wahai para pedagang, sesungguhnya kalian akan marah dan bersedih jika kalian mengalami kerugian sekecil apapun dalam harta kalian yang akan sirna ini. Ketahuilah, sesungguhnya kerugian di akhirat itu jauh lebih parah dan lebih besar. Dengarkanlah ayat yang agung ini, Allah -Subhanahu wa Ta’ala- berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah harta-harta dan anak-anak kalian melalaikan kalian dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi. Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepada kalian sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kalian. Lalu dia berkata, “Wahai Rabbku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?”Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan.” (Al-Munafiqun: 9-11)

Sesungguhnya kalian wahai para pedagang! Kalian pasti akan meninggalkan harta-harta ini menuju kuburan dari tanah, jauh dari tempat-tempat tinggal yang menjulang tinggi, kendaraan-kendaraan yang indah, teman-teman dekat, dan orang-orang yang dicintai.Asy-Syaikhan telah meriwayatkan dalam Shahihr keduanya dari hadits Anas bin Malik t, bahwa Nabi  bersabda:

Ada tiga perkara yang mengikuti mayat (ke kuburan): Keluarganya, hartanya, dan amalannya. Maka dua darinya akan pulang dan yang satu akan tinggal: Keluarga dan hartanya akan pulang dan amalannya yang akan tinggal.”

Orang-orang yang hidup bermewah-mewahan inilah yang merupakan sebab hancurnya negara. Allah -Azza wa Jalla- jika hendak menghancurkan sebuah kampung, Dia akan memerintahkan orang-orang yang hidup mewah (dengan perintah kauni, pent.) untuk berbuat kerusakan di dalam negeri tersebut, kemudian Allah akan membinasakannya dengan sebab perbuatan mereka. Allah -Subhanahu wa Ta’ala- berfirman di dalam kitab-Nya yang mulia, “Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu, maka mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya. Dan berapa banyaknya kaum sesudah Nuh telah Kami binasakan. Dan cukuplah Rabbmu Maha Mengetahui lagi Maha Melihat dosa hamba-hambaNya. Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka Jahannam, ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang dia adalah seorang mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalas dengan baik.” (Al-Isra`: 16-19)

Nasehat berikutnya: Waspadalah kalian jangan sampai berbuat kerusakan di muka bumi, karena kemewahan biasanya akan melahirkan kerusakan. Sebagian penyair berkata:

“Sesungguhnya masa muda, waktu luang, dan kesehatan, bisa merusak seseorang dengan kerusakan yang sangat parah.”

Tidak ada di antara kalian, tidak pula dari anak-anak kalian, tidak dengan sebab harta-harta kalian, dan tidak ada seorang pun makhluk yang Allah ciptakan yang mencintai kerusakan. Allah mengharamkan kerusakan dan mengancam orang-orang yang berbuat kerusakan dengan kebinasaan, sebagaimana Dia telah membinasakan orang-orang yang berbuat kerusakan sebelum mereka. Allah Subhanahu berfirman, “Dan adalah di kota itu, ada sembilan orang laki-laki yang membuat kerusakan di muka bumi, dan mereka tidak berbuat kebaikan.Mereka berkata, “Bersumpahlah kalian dengan nama Allah, bahwa kita sungguh-sungguh akan menyerangnya dengan tiba-tiba beserta keluarganya di malam hari, kemudian kita katakan kepada pewarisnya (bahwa) kita tidak menyaksikan kematian keluarganya itu, dan sesungguhnya kita adalah orang-orang yang benar.” Dan mereka pun merencanakan makar dengan sungguh-sungguh dan Kami merencanakan makar (pula), sedang mereka tidak menyadari. Maka perhatikanlah bagaimana sesungguhnya akibat makar mereka itu, bahwasanya Kami membinasakan mereka dan kaum mereka semuanya. Maka itulah rumah-rumah mereka dalam keadaan runtuh disebabkan kezhaliman mereka. Sesungguhnya pada yang demikian itu (terdapat) pelajaran bagi kaum yang mengetahui.” (An-Naml: 48-52)

Perhatikanlah oleh kalian wahai para pedagang, bagaimana Allah membinasakan orang-orang yang berbuat kerusakan sebelum kalian. Allah Subhanahu berfirman, “Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidaklah menzhalimi mereka, akan tetapi merekalah yang menzhalimi diri mereka sendiri.” (Al-Ankabut: 40)

Melihat sangat tersebar luasnya masalah ini (perdagangan), maka wajib untuk lebih memfokuskan perhatian kepada para pelaku perdagangan. Maka kami saling berwasiat kepada saudara-saudara kami para pedagang muslim dengan perkara-perkara yang penting bagi mereka:

Pertama: Wajib atas mereka untuk mempelajari hukum-hukum perdagangan sesuai  bersabda:rdengan kemampuan mereka. Nabi

“Menuntut ilmu adalah kewajiban atas setiap muslim.”

Hadits ini dengan seluruh pendukungnya bisa dijadikan sebagai hujjah.

Allah menciptakan para hamba untuk beribadah kepada-Nya, Dia tidak rmenciptakan mereka untuk menjadi hamba-hamba dirham (uang perak). Nabi  bersabda:

“Celaka hamba dirham, celakalah hamba dinar (uang emas), celakalah hamba al-khamishah, celakalah hamba al-khamilah. Celakalah dia dan bertambah celakalah dia, jika dia tertusuk duri maka tidak ada yang sanggup untuk mrngrluarkannya.”

Janganlah kamu menjadi hamba dinar, akan tetapi jadikanlah dinar dan dirham itu agar bisa diarahkan menuju ketaatan kepada Allah, jadilah kamu hamba Allah.

Allah Ta’ala berfirman, “Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.” (Hud: 15-16)

Kami mewasiatkan kepada kalian untuk bersifat qona’ah (merasa cukup). Jika kalian menginginkan kekayaan dan keberuntungan, maka merasa cukuplah dengan apa yang Allah berikan kepada kalian berupa yang halal, dan waspadalah kalian dari sifat tamak terhadap dunia. Imam Muslim meriwayatkan dalam Shahihrnya dari hadits Abdullah bin Amr bin Al-Ash t, bahwa Nabi  bersabda:

“Telah beruntung orang yang masuk Islam, diberikan rezeki yang mencukupi, dan Allah membuat dia merasa cukup dengan apa yang Dia berikan kepadanya.”

Tidak ada kekayaan kecuali kekayaan orang yang Allah jaga kehormatannya.

 bersabda:rNabi

“Bukanlah kekayaan itu dengan banyaknya harta benda, akan tetapi kekayaan (yang hakiki) itu adalah kecukupan di dalam hati.” Keduanya (Al-Bukhari dan Muslim) meriwayatkannya dari hadits Abu Hurairah t.

Maka keadaan seorang mukmin adalah jika Allah memberikan kebaikan kepadanya, maka dia akan bertambah tawadhu’ dan tenang. Sementara keadaan orang kafir adalah dia hanya makan dan bersenang-senang bagaikan binatang. Allah -Azza wa Jalla- berfirman, “Dan orang-orang yang kafir itu bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang-binatang. Dan neraka adalah tempat tinggal mereka.” (Muhammad: 12)

Wajib atas kalian untuk bersifat pemurah dalam jual beli. Telah tsabit dalam Shahih Al-Bukhari bersabda:rdari hadits Jabir t, bahwa Nabi

“Allah merahmati seseorang yang bersifat pemurah saat menjual, saat membeli, dan saat memutuskan (hukum).”

Dalam Ash-Shahihainr dari hadits Abu Hurairah bahwa Nabi  bersabda:

“Ada seorang pedagang yang meminjamkan uang kepada orang lain. Jika dia melihat ada orang yang kesulitan membayar, dia akan berkata kepada pembantunya, “Anggaplah utangnya lunas, semoga Allah berkenan memaafkan dosa-dosa kita,” maka Allah pun memaafkan dosa-dosanya.”

Kami mewasiatkan kepada kalian untuk bersikap jujur dan amanah. Telah warid  bersabda:rdalam hadits Abu SaidAl-Khudri t, bahwa Nabi

“Pedagang yang jujur lagi amanah akan bersama dengan para nabi dan orang-orang yang jujur (di surga).”

Dengan menganggap hadits ini shahih, maka maknanya diarahkan kepada pedagang yang mengarahkan barang jualannya dalam ketaatan kepada Allah.

Hendaknya setiap pedagang mengetahui bahwa bersumpah dalam jual beli merupakan di antara sebab terhapuskannya berkah jual beli dan sebab kebencian Allah kepada pelakunya. Dalam Ash-Shahihain dari hadits Abu Hurairah t  bersabda:rdia berkata, Rasulullah

“Sumpah itu melariskan dagangan akan tetapi menghapuskan berkah.”

Imam Muslim meriwayatkan di dalam Shahihnya dari hadits Abu Qatadah  bersabda:rAl-Anshari t, bahwa dia mendengar Rasulullah

“Waspadalah kalian dari perbuatan terlalu banyak bersumpah dalam jual beli, karena itu bisa melariskan kemudian akan menghabiskan.”

Kemudian, apa yang terjadi berupa bercanda dalam bersumpah dan tanpa ada maksud kesengajaan, maka kaffarah (penghapus dosa) dari hal itu adalah dengan bersedekah. Berdasarkan hadits Qais bin Abi Gharazah dia berkata,  bersabda:rRasulullah

“Wahai sekalian pedagang, sesungguhnya di dalam jual beli itu terdapat permainan dan sumpah, maka bersihkanlah dia dengan cara bersedekah.” HR. Abu Daud, dan ini adalah hadits yang shahih.

Jauhilah jual beli yang diharamkan berupa an-najasy[2] telahr, karena sungguh Nabi  bersabda:

“Janganlah kalian berbuat najasy, janganlah kalian saling menjauhi, dan janganlah sebagian dari kalian membeli apa yang telah dibeli oleh sebagian lainnya.”

Juga berupa jual beli gharar[3]r, karena Nabi  telah melarang dari jual beli gharar. Jual beligharar ada banyak bentuk, sehingga ini menuntut kamu untuk mempelajari agama Allah, karena jual beli yang diharamkan termasuk bentuk kerusakan di muka bumi.

Wahai sekalian pedagang, sesungguhnya kami -demi Allah- mengkhawatirkan kalian dari (memikul) dosa-dosa karena bekerja sama dalam dosa dan permusuhan, serta dosa-dosa karena menyebarkan kerusakan, sebagaimana yang telah berlalu penjelasannya. Hal itu dengan cara kalian mengimport barang-barang dagangan yang diharamkan, berupa pakaian, makanan, dan minuman. Atau kalian tidak memperhatikan harta yang masuk dan harta yang keluar, serta tidak memperhatikan perang pemikiran yang menyerang generasi kaum muslimin, yang masuk ke dalam negeri-negeri kaum muslimin melalui perantaraan kalian, semoga Allah memberikan hidayah kepada kalian.

Bertakwalah kalian kepada Allah, bertakwalah kalian kepada Allah, sesungguhnya kalian akan dimintai pertanggungjawaban pada hari kiamat terhadap semua yang kalian datangkan dan semua yang kalian tinggalkan.

Ini adalah pelajaran bagi yang menghendaki pelajaran, dan peringatan bagi yang menghendaki peringatan, “Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya.” (Qaf: 37)

Allah Ta’ala berfirman, “Oleh sebab itu berikanlah peringatan karena peringatan itu bermanfaaat,orang yang takut (kepada Allah) akan mendapat pelajaran, orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya.” (Al-A’la: 9-11)

“Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman. Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi Aku makan. Sesungguhnya Allah Dia lah Maha Pemberi rezeki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh. Maka sesungguhnya untuk orang-orang yang zhalim itu ada bahagian (siksa) seperti bahagian teman-teman mereka (dahulu), maka janganlah mereka meminta kepada-Ku menyegerakannya. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang kafir pada hari yang diancamkan kepada mereka. ” (Adz-Dzariyat: 55-60)

Kami mengharapkan apa yang telah kami paparkan ini sudah mencukupi bagi siapa yang Allah menghendaki dia mendapatkan hidayah.

Subhanakallahumma wabihamdik, laa ilaha illa anta, astaghfirullaha wa atubu ilaih.

[Diringkas dari risalah Nashihah li At-Tujjar oleh Asy-Syaikh Yahya Al-Hajuri -hafizhahullah-]


[1] Yakni: Janganlah kalian melakukan sebab-sebab yang diharamkan dalam mencari harta. Akan tetapi perdagangan yang sejalan dengan syariat yang berlangsung karena adanya keridhoan dari pihak penjual dan pembeli, maka lakukanlah dan leksanakanlah sebab dengannya untuk mendapatkan harta.

[2] An-Najasy adalah permintaan untuk menaikkan harga tanpa ada niat untuk membeli barang tersebut. Praktek ini sering dijumpai dalam acara pelelangan barang-barang, pent.

[3] Gharar adalah bentuk transaksi jual beli yang terdapat unsur ketidakjelasan di dalamnya, pent.

 

diambil dari http://salafiyunpad.wordpress.com/2009/12/19/nasehat-berharga-kepada-setiap-pedagang/?utm_source=feedburner&utm_medium=email&utm_campaign=Feed:+KumpulanSitusSunnah+(Kumpulan+Situs+Sunnah)

 

Baca Selanjutnya..

Allah Memberi Kekayaan Sesuai Keadilan-Nya

Allah Ta'ala berfirman,

وَلَوْ بَسَطَ اللَّهُ الرِّزْقَ لِعِبَادِهِ لَبَغَوْا فِي الْأَرْضِ وَلَكِنْ يُنَزِّلُ بِقَدَرٍ مَا يَشَاءُ إِنَّهُ بِعِبَادِهِ خَبِيرٌ بَصِيرٌ

"Dan jikalau Allah melapangkan rezki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat." (QS. Asy Syuraa: 27)

Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan, "Seandainya Allah memberi hamba tersebut rizki lebih dari yang mereka butuh , tentu mereka akan melampaui batas, berlaku kurang ajar satu dan lainnya, serta akan bertingkah sombong."

Selanjutnya Ibnu Katsir menjelaskan, "Akan tetapi Allah memberi rizki pada mereka sesuai dengan pilihan-Nya dan Allah selalu melihat manakah yang maslahat untuk mereka. Allah tentu yang lebih mengetahui manakah yang terbaik untuk mereka. Allah-lah yang memberikan kekayaan bagi mereka yang Dia nilai pantas menerimanya. Dan Allah-lah yang memberikan kefakiran bagi mereka yang Dia nilai pantas menerimanya."[1]

Dalam sebuah hadits disebutkan,

إن من عبادى من لا يصلح إيمانه إلا بالغنى ولو أفقرته لكفر، وإن من عبادى من لا يصلح إيمانه إلا الفقر ولو أغنيته لكفر

"Sesungguhnya di antara hamba-Ku, keimanan barulah menjadi baik jika Allah memberikan kekayaan padanya. Seandainya Allah membuat ia miskin, tentu ia akan kufur. Dan di antara hamba-Ku, keimanan barulah baik jika Allah memberikan kemiskinan padanya. Seandainya Allah membuat ia kaya, tentu ia akan kufur".[2] Hadits ini dinilai dho'if (lemah), namun maknanya adalah shahih karena memiliki dasar shahih dari surat Asy Syuraa ayat 27.

Ada yang Diberi Kekayaan, Namun Bukan Karena Kemuliaan Mereka

Boleh jadi Allah memberikan kekayaan dalam rangka istidroj, yaitu agar semakin membuat seseorang terlena dalam maksiat dan kekufuran. Artinya disebabkan maksiat atau kesyirikan yang ia perbuat, Allah beri ia kekayaan, akhirnya ia pun semakin larut dalam kekayaan tersebut dan membuat ia semakin kufur pada Allah. Ia memang pantas diberi kekayaan, namun karena ia adalah orang yang durhaka. Kekayaan ini diberikan hanya untuk membuat ia semakin terlena dan bukan karena dirinya mulia.

Jadi pemberian kekayaan bukanlah menunjukkan kemuliaan seseorang, namun boleh jadi adalah sebagai istidroj (yaitu untuk semakin menjerumuskannya dalam maksiat). Sebagaimana dapat kita lihat dalam kisah musyrikin Mekkah dalam surat Al Qolam. Allah subhanahu wa ta'ala mengisahkan,

إِنَّا بَلَوْنَاهُمْ كَمَا بَلَوْنَا أَصْحَابَ الْجَنَّةِ إِذْ أَقْسَمُوا لَيَصْرِمُنَّهَا مُصْبِحِينَ (17) وَلَا يَسْتَثْنُونَ (18) فَطَافَ عَلَيْهَا طَائِفٌ مِنْ رَبِّكَ وَهُمْ نَائِمُونَ (19)

"Sesungguhnya Kami telah mencobai mereka (musyrikin Mekah) sebagaimana Kami telah mencobai pemilik-pemilik kebun, ketika mereka bersumpah bahwa mereka sungguh-sungguh akan memetik (hasil)nya di pagi hari. dan mereka tidak menyisihkan (hak fakir miskin), lalu kebun itu diliputi malapetaka (yang datang) dari Tuhanmu ketika mereka sedang tidur." (QS. Al Qolam: 17-19), silakan lihat sampai akhir kisah dalam surat tersebut.

Syaikh 'Abdurrahman bin Nashir As Sa'di menjelaskan,

"Orang-orang yang berdusta ini diuji dengan kebaikan dan harta yang melimpah untuk mereka. Mereka diberikan harta yang begitu banyak, juga diberikan keturunan, umur yang panjang, dan semacamnya yang sesuai dengan kemauan mereka. Dan pemberian ini bukanlah diberikan karena kemuliaan mereka di sisi Allah. Akan tetapi ini adalah istidroj (untuk membuat mereka semakin terlena dalam kekufuran) tanpa mereka sadari."[3]

Kesimpulan

Allah memberi kekayaan sesuai dengan keadilan Allah, Dan ia pun tahu kondisi terbaik untuk seorang hamba. Namun perlu diketahui, seseorang diberi kekayaan ada dua kemungkinan:

Pertama: Itulah yang Allah takdirkan karena itulah yang pantas untuknya. Jika diberi kefakiran, malah ia akan kufur pada Allah.

Kedua: Boleh jadi juga karena istidroj yaitu membuat seorang hamba semakin terlena dalam maksiat dan kekufuran. Karena Allah berfirman,

فَلَمَّا زَاغُوا أَزَاغَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ

"Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), maka Allah terus akan memalingkan hati mereka." (QS. Ash Shof: 5). Kita harusnya mewaspadai kemungkinan yang kedua ini. Jangan-jangan kekayaan yang Allah beri malah dalam rangka membuat kita semakin larut dalam maksit, syirik dan kekufuran.

Sehingga jika sudah kita mengerti hal ini, maka kita mesti iri pada orang yang memiliki kekayaan lebih dari kita. Itu memang pantas untuknya, mengapa kita mesti iri?! Begitu pula dari penjelasan ini seharusnya semakin membuat kita bersyukur pada Allah atas nikmat harta yang Allah beri. Mensyukurinya adalah dengan memanfaatkannya dalam kebaikan.

Semoga Allah beri taufik. Sungguh terasa nikmat jika kita dapat terus mengkaji Al Qur'an walaupun sesaat.

 

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel http://rumaysho.com

Panggang-Gunung Kidul, 14 Shofar 1431 H.

 



[1] Lihat Tafsir Al Qur'an Al 'Azhim, Ibnu Katsir, 12/278, Muassasah Qurthubah.

[2] As Silsilah Adh Dho'ifah no. 1774. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini dho'if.

[3] Taisir Al Karimir Rahman, Syaikh 'Abdurrahman bin Nashir As Sa'di, hal. 880, Muassasah Ar Risalah, cetakan pertama tahun 1423 H.

 

Baca Selanjutnya..

10 step to start bussines

1. START WITH A DREAM
Mulailah dengan sebuah mimpi. Semua bermula dari sebuah mimpi dan yakinkan akan produk yang akan kita tawarkan.A dream is where it all started: Pemimpilah yang selalu menciptakan dan membuat sebuah terobosan dalam produk, Cara pelayanan, jasa, ataupun idea yang dapat dijual dengan sukses. Mereka tidak mengenal batas dan keterikatan, tak mengenal kata ‘tidak bisa’ataupun tidak mungkin’.
2. LOVE THE PRODUCTS OR SERVICES
Cintailah Produk anda. Kecintaan akan produk kita akan memberikan sebuah keyakinan pada pelanggan kita dan mmbuat kerja keras terasa ringan. Membuat kita mampu melewati masa masa sulit. Enthusiaatism and Persistence: Antusiasme dan keuletan sebagai pertanda cinta dan keyakinan akan menjadi tulang punggung keberhasilan sebuah usaha yang baru.
3. LEARN THE BASICS OF BUSINESS.
Pelajarilah fundamental business. BEYOND THE *BUY LOW, SELL HIGH, PAY LATE, COLLECT EARLY*: Tidak akan ada sukses tanpa ada sebuah pengetahuaan dasar untuk business yang baik, belajar sambil bekerja, turut kerja dahulu selama1-2 tahun untuk dapat mempelajari dasar – dasar usaha akan membantu kita untuk maju dengan lebih baik. Carilah –Guru- yang baik.
4. WILLING TO TAKE CALCULATED RISKS.
Ambillah resiko. The Gaint that u will be able to achiave is directly propoltional to the risk taken: Berani mengambil resiko yang diperhitungkan merupakan kunci awal dalam dunia usaha, karena hasil yang akan dicapai akan proporsional terhadap resiko yang akan diambil. Sebuah resiko yang diperhitungkan dengan baik – baik akan lebih banyak Memberikan kemungkinan berhasil. Dan inilah faktor penentu yang membedakan -entreprenneur- dengan –manager-. Entrepreneur akan lebih dibutuhkan pada tahap –awal- pengembangan perusahaan, dan –manager- dibutuhkan akan mengatur perusahaan yang telah maju.
5. SEEK ADVICE, BUT FOLLOW YOUR BELIEF.
Carilah nasehat dari pekarnya, tapi ikuti kata – kata kita. Consult ConsultAnts, ask the experts, but follow, but follow your hearts. Entrepreneur selalu mencari nasehat dari berbagai pihak tapi keputusan akhir selalu ada ditagngannya dan dapt diputuskan dengan indera ke enam-nya. Komunikasi yang baik dan kepiawaian menjual. Pada fase awal sebuah usaha, kepiawaian menjual merupakan kunci suksesnya. Dan kemampuan untuk memahami dan menguasai hubungan dengan pelanggan akan membantu mengambangkan usaha pada fase itu.
6. WORK HARD, 7 DAY A WEEK, 18 HOURS A DAY
Kerja keras. Ethos Kerja keras sering dianggap sebagai mimpi kuno dan seharusnya diganti, tapi hard-work and smart-work tidaklah dapat dipisahkan lagi sekarang. Hampir semua successful start-up butuh workaholics. Entrepreneur sejati tidak pernah lepas dari kerjanya, pada saat tidurpun otaknya bekerja dan berpikir akan bussinessnya. Me-lamun-kan dan memimpikan kerjanya.
7. MAKE FRIENDS AS MUCH AS POSSIBLE
Bertemanlah sebanyak banyaknya. Pada harga dan kwalitas yang sama orang membeli dari temannya, pada harga yang sedikit mahal, orang akan tetap membeli dari teman. Teman akan membantu mengembangkan usaha kita, memberi nasehat, membantu menolong pada masa sulit.
8. DEAL WITH FAILURES
Hadapi kegagalan. Kegagalan merupakan sebuah vitamin untuk menguatkan dan mempertajam intuisi dan kemampuan kita berwirausaha, selama kegagalan itu tidak –mematikan-. Setiap usaha selalu akan mempunyai resiko kegagalan dan bila mana itu sampai terjadi, bersiaplah dan hadapilah!.
9. JUST DO IT, NOW!
Lakukanlah sekarang juga. Bila anda telah siap, lakukanlah sekarrang juga. Manager selalu melakukan : READY-AIM-SHOOT,tetapi entrepreneur sejati akan melakukan READY-SHOOT-AIM!. Putuskan dan kerjakan sekarang, karena besok bukanlah milik kita
Baca Selanjutnya..
 
Template designed using TrixTGTema: Tardes de Domingo, Criado Por: Katatempla.